SUDAH sekian kali saya mendengar bapak itu mewanti-wanti
ikhwan-ikhwan yang berada di sampingnya saat shalat berjama’ah akan
dimulai:
“Eh, tak usah dirapatkan kakinya.”
Bapak itu ngomongnya tegas, tanpa senyum atau basa-basi. Raut mukanya terlihat temperamental.
Usut punya usut, ternyata beliau ilfil dengan ikhwah
bercelana cingkrang. Mereka, dalam pandangan beliau, memaksakan diri
merapatkan kaki seolah-olah ingin mengejar kaki orang yang di
sampingnya.
Dan yang lebih tak beliau senangi adalah mereka sering menggerakan
tangan atau hal lain dlm shalat yang membuat beliau tak khusyu.
—-
Pernyataan beliau ini ada benarnya. Sebagian ikhwah terlalu bermudahan
dalam melakukan gerakan-gerakan tanpa hajat (حاجة) dalam shalat seperti:
-Menggarukkan dahi
-Memainkan jenggot
-Memperbaiki posisi baju
-Mengorek hidung
-Dan lain-lain
Syaikh Shaleh al-Fauzan, dalam kitab al-Mulakhkhash al-Fiqhhiyy, memasukkan gerakan-gerakan tsb dan yang sejenisnya dalam shalat tanpa ada kebutuhan dalam bab:
Beliau mengungkapkan:
Sumber : https://www.islampos.com/ilfil-pada-ikhwah-bercelana-cingkrang-148240/
0 comments:
Post a Comment