Friday, 23 January 2015

ILFEEL pada Ikhwah Bercelana cingkrang

SUDAH sekian kali saya mendengar bapak itu mewanti-wanti ikhwan-ikhwan yang berada di sampingnya saat shalat berjama’ah akan dimulai:
“Eh, tak usah dirapatkan kakinya.”
Bapak itu ngomongnya tegas, tanpa senyum atau basa-basi. Raut mukanya terlihat temperamental.
Usut punya usut, ternyata beliau ilfil dengan ikhwah bercelana cingkrang. Mereka, dalam pandangan beliau, memaksakan diri merapatkan kaki seolah-olah ingin mengejar kaki orang yang di sampingnya.
Dan yang lebih tak beliau senangi adalah mereka sering menggerakan tangan atau hal lain dlm shalat yang membuat beliau tak khusyu.
—-
Pernyataan beliau ini ada benarnya. Sebagian ikhwah terlalu bermudahan dalam melakukan gerakan-gerakan tanpa hajat (حاجة) dalam shalat seperti:
-Menggarukkan dahi
-Memainkan jenggot
-Memperbaiki posisi baju
-Mengorek hidung
-Dan lain-lain
Syaikh Shaleh al-Fauzan, dalam kitab al-Mulakhkhash al-Fiqhhiyy, memasukkan gerakan-gerakan tsb dan yang sejenisnya dalam shalat tanpa ada kebutuhan dalam bab:

باب في بيان ما يكره في الصلاة
“Penjelasan hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat.”
Beliau mengungkapkan:
ويكره في الصلاة العبث وعلم بما لا فائدة فيه بيد أو رجل أي لحية أو غير ذلك
“Dan hal lain yang dimakruhkan dalam shalat adalah melakukan hal yang sia-sia atau mengerjakan hal yang tidak bermanfaat baik dengan tangan, kaki, jenggot, pakaian atau hal lainnya. . . .” (Hal 70, cetakan Dar I’lam as-Sunnah, Riyadh). []

Sumber : https://www.islampos.com/ilfil-pada-ikhwah-bercelana-cingkrang-148240/

0 comments:

Post a Comment