Tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut
sebagian ulama sahih. Diantaranya hadis A'isyah: "Suatu malam rasulullah
salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa
Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk
beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau
berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab:
"Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka
Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau
bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang
lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah
mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta
ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan
menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya
hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup
kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka
hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya
Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang
yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku
beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan,
hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah). Ulama
berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal
(keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun
melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban,
dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai
keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak
ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang
dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun
meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan
salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian
umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari
masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat
Malam Nisfu Sya'ban sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya dan
termasuk bid'ah. Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah
mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam
nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang
pernah dilakukan Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan
malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir
membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya.
Antara Peristiwa di Bulan Sya’ban
- Malam Nisfu Sya’ban pada 14 Sya’ban.Keagungan malam Nisfu Sya’ban seumpama keagungan Rejab dengan malam Isra’ Mikrajnya dan keagungan Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya.
- Berlaku penukaran qiblat dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis ke Kaabah di Masjidil Haram, Mekah pada 15 Sya’ban.
- Berlaku peperangan Bani Mustalik pada bulan Sya’ban tahun kelima hijrah. Kemenangan berpihak kepada Islam
- Perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
Bacaan Yaasin Pada Malam Nisfu Sya’ban
Pada malm Nisfu Sya’ban, disunatkan membaca Surah Yaasin sebanyak tiga
kali berturut-turut dengan niat doa yang berbeza-beza sebagaimana
berikut :
- Bacaan Yaasin yang pertama memohon supaya Allah SWT memanjangkan umur di dalam ketaatan kepadaNya dan sentiasa beramal soleh.
- Bacaan kali kedua memohon supaya di tolak segala bala’ dan bencana yang bakal menimpa.
- Bacaan kali ketiga memohon supaya kita tidak berhajat melainkan kepada Allah SWT dan memohon supaya dimurahkan rezeki yang halal.
Demikianlah artikel mengenai Malam Nisfu Sya'ban , semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentunya.
0 comments:
Post a Comment