Friday 23 January 2015

Sebelum Sarapan Pagi, Murajaah Dulu




Oleh: Fachriy Aboe Syazwiena 
 SAYA sungguh kagum dengan kawan-kawan saya yang berasal dari Afrika yang rata-rata dari Ethiopia atau Somalia dan negara sekitarnya. Muslimahnya berjilbab sempurna jarang saya temui mereka berjilbab ala kadarnya ditambah akhlak merekapun sangat mengesankan.
Tidaklah mereka mengucapkan suatu kata jika perkataan itu tidak membuat gembira lawan bicaranya dan yang menggelitik rasa penasaran saya jdalah rata-rata kawan-kawan muslimah saya ini pada hafizh qur’an. Dan di tempat saya mengajarpun rata-rata
didominasi anak-anak yang berasal dari Somalia atau Ethiopia.
Sayapun akhirnya berdialog dengan salah satu kawan saya yang satu kelas dengan saya di kelas tahfez.
“Saya bertanya: Saya selalu melihat dan berjumpa dengan akhwat dari negara anti yang Masha Allah rata-rata mereka telah menghafal Al-Qur’an (Hafeezah), apakah rahasianya?”
Beliau menjawab: “Kami di waktu kecil tidak akan bisa sarapan pagi kalau kami tidak muraja’ah (setor hafalan) dulu,…setelah kami setor hafalan maka ibu kami akan memberikan kami makanan. Begitu pula di waktu makan lainnya siapa yang paling banyak setor hafalan, maka ia akan mendapatkan jatah makanan yang banyak.”
Sekolah Qur’an adalah sekolah yang wajib mereka masuki di usia belia, dan para orangtua membantu kesuksesan program sekolah dengan memberikan mereka peraturan di rumah sebelum makan harus muraja’ah dulu.
Dan inipun sama yang di kabarkan suami saya bahwa kawannya yang dokterpun beliau hafizh di usia 15 tahun. Ma shaa Allah…suatu semangat yang sangat tinggi yang telah menjadi tradisi kehidupan mereka,..Dan prinsip kehidupan mereka (ini yang saya temui) adalah aib besar kalau seorang muslim tidak punya hafalan qur’an di dadanya.
Juga salah satu kisah yang membuat saya kagum adalah salah satu kawan saya yang dari Somalia beliau menceritakan sang suaminya banyak membantu beliau uetika beliau sedang muraja’ah yaitu dengan membawa semua anak-anaknya ke taman agar sang ibu bisa konsentrasi menyelesaikan hafalannya. Bahkan sang suami terkadang rela tidak bekerja hari itu menjaga anak-anaknya ketika sang ibu ikut ujian hafalan.
Ya, Allah betapa indahnya tolong menolong di kehidupan rumah tangga mereka semoga kita bisa meniru mereka dan setidaknya bersemangat untuk memperbanyak menghafal kitabullah. .

sumber : https://www.islampos.com/sebelum-sarapan-pagi-murajaah-dulu-150815/

0 comments:

Post a Comment